Hamas Sepakat Bebaskan 10 Sandera Israel, Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Sulit

Hamas mengatakan pada hari Rabu (9/7) bahwa mereka telah sepakat untuk membebaskan 10 sandera, dalam upaya yang sedang berlangsung untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

Hamas mengatakan bahwa perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung “sulit” karena “kekerasan hati” Israel.

Kelompok Palestina tersebut mengatakan bahwa perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung memiliki beberapa poin penting, termasuk aliran bantuan, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan “jaminan nyata” untuk gencatan senjata permanen.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan ada “peluang yang sangat besar” untuk gencatan senjata di Gaza minggu ini atau minggu depan. 

“Kami memiliki peluang minggu ini atau minggu depan,” katanya kepada para wartawan.

Panglima militer Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa “kondisi telah diciptakan” untuk kemajuan kesepakatan pembebasan sandera di Gaza, karena negosiasi tidak langsung sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.

“Kami telah mencapai banyak hasil signifikan, kami telah menyebabkan kerusakan besar pada pemerintahan dan kemampuan militer Hamas,” kata Panglima Angkatan Bersenjata Eyal Zamir dalam pidato yang disiarkan televisi. 

“Berkat kekuatan operasional yang telah kami tunjukkan, kondisi telah tercipta untuk memajukan kesepakatan pembebasan para sandera.”

Keyakinan Pembebasan Sandera Israel oleh Hamas

Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Israel menyatakan keyakinannya untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera di Gaza, meskipun belum ada tanda-tanda terobosan dalam perundingan yang sedang berlangsung dengan Hamas.

Gideon Saar menegaskan bahwa Israel serius ingin mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran sengit selama 21 bulan di wilayah yang hancur tersebut, dan yakin hal itu “dapat dicapai.”

“Jika gencatan senjata sementara tercapai, kami akan merundingkan gencatan senjata permanen,” tambah Gideon Saar dalam pidato di ibu kota Slovakia, Bratislava, saat perundingan tidak langsung antara kedua belah pihak memasuki hari keempat di Doha. ***

You may also like